Di sepanjang pinggir Sungai Berantas kawasan Driyorejo hingga Karah dipadati warga sekitar. Gara-garanya, ikan-ikan yang hidup itu pingsan dan terdampar di pinggir sungai. Warga kemudian berebut ikan-ikan yang sedang mabuk itu.
Peristiwa ini terjadi sejak semalam mulai pukul 20.00 WIB, Senin (28/9/2009). Warga pun beramai-ramai mencebur ke sungai menangkap ikan-ikan itu. Baik naik sebuah ban bekas atau menjaring jala di pinggir sungai.
Warna air sungai yang kecoklatan dan kehitam-hitaman bukan halangan bagi warga berebut ikan. Arus sungai yang cukup deras juga dinilai bukan rintangan. Masyarakat yang berebut ikan pun bervariasi dan terdiri dari segala lapisan.
Selain warga sekitar baik tua dan muda, tukang becak, pencari cacing, pedagang kaki lima, pemulung, pengasong hingga PNS turut berdiri di sepanjang sungai. Banyak juga pengendara motor yang menghentikan kendaraannya dan ikut berebut ikan. Hingga pukul 09.30 WIB situasi di sepanjang Sungai Berantas makin ramai.
Di beberapa sudut tempat dipernuhi warga. Warga yang ingin mendapat ikan di pinggiran sungai terlihat membawa peralatan seadanya. Mereka menggunakan peralatan seadanya. Seperti membawa plastik berukuran besar, karung dan beberapa alat penggorengan. Beberapa warga tampak mudah mendapatkan ikan.
"Kapan lagi dapat ikan semudah ini kalau tidak munggutan (Ikan mabuk). Apalagi ikannya berada di pinggir-pinggir semua," kata salah satu warga yang membantu suaminya memasukkan ikan, Parni (36) kepada detiksurabaya.com di kawasan Jambangan, Selasa (29/9/2009).
Ikan-ikan yang pingsan itu antara lain ikan bader, ikan nila, ikan mas hingga ikan pembersih kaca. Ikan itu berukuran cukup besar, rata-rata setelapak tangan orang dewasa.
Bahkan sejumlah orang yang sudah mendapatkan ikan tampak menjual kembali ke warga atau pengendara motor yang berminat. Ikan Mujair berisi 5 berukuran sedang dijual dengan harga Rp 20 ribu. Tawar-menawar pun berlangsung.
"Lumayan kok ikannya meski ikannya berukuran sedang," kata salah seorang biker yang berhasil menawar dengan harga Rp 17.500, Arifin (41) warga Tawangsari, Sidoarjo.
Selain warga sekitar baik tua dan muda, tukang becak, pencari cacing, pedagang kaki lima, pemulung, pengasong hingga PNS turut berdiri di sepanjang sungai. Banyak juga pengendara motor yang menghentikan kendaraannya dan ikut berebut ikan. Hingga pukul 09.30 WIB situasi di sepanjang Sungai Berantas makin ramai.
Di beberapa sudut tempat dipernuhi warga. Warga yang ingin mendapat ikan di pinggiran sungai terlihat membawa peralatan seadanya. Mereka menggunakan peralatan seadanya. Seperti membawa plastik berukuran besar, karung dan beberapa alat penggorengan. Beberapa warga tampak mudah mendapatkan ikan.
"Kapan lagi dapat ikan semudah ini kalau tidak munggutan (Ikan mabuk). Apalagi ikannya berada di pinggir-pinggir semua," kata salah satu warga yang membantu suaminya memasukkan ikan, Parni (36) kepada detiksurabaya.com di kawasan Jambangan, Selasa (29/9/2009).
Ikan-ikan yang pingsan itu antara lain ikan bader, ikan nila, ikan mas hingga ikan pembersih kaca. Ikan itu berukuran cukup besar, rata-rata setelapak tangan orang dewasa.
Bahkan sejumlah orang yang sudah mendapatkan ikan tampak menjual kembali ke warga atau pengendara motor yang berminat. Ikan Mujair berisi 5 berukuran sedang dijual dengan harga Rp 20 ribu. Tawar-menawar pun berlangsung.
"Lumayan kok ikannya meski ikannya berukuran sedang," kata salah seorang biker yang berhasil menawar dengan harga Rp 17.500, Arifin (41) warga Tawangsari, Sidoarjo.
Belum diketahui penyebab ikan-ikan mabuk tersebut. Namun hingga pukul 10.00 WIB ikan-ikan yang masuk itu berjalan ke arah timur atau menuju ke pintu air Gunungsari.(fat/fat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda sangat berarti sekali buat perkembangan blog ini, Terima kasih...